Kebiasaan mengonsumsi buah tanpa mencucinya terlebih dahulu masih sering dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.
Padahal, tindakan sederhana ini dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai parasit berbahaya ke dalam tubuh manusia.
Studi terbaru menunjukkan bahwa risiko infeksi parasit usus meningkat signifikan akibat konsumsi buah yang tidak dicuci bersih.
Dilansir dari pafikotabitung.org, buah-buahan segar merupakan sumber vitamin dan serat yang penting bagi kesehatan.
Namun, jika tidak dicuci dengan benar, buah-buahan dapat menjadi media penyebaran parasit usus yang berbahaya.
Parasit seperti Giardia, Cryptosporidium dan Ascaris lumbricoides dapat menempel pada permukaan buah yang terkontaminasi tanah atau air yang tercemar.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Parasites & Vectors, kontaminasi parasit pada buah dan sayuran mentah telah menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global.
Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih dapat menyebabkan penyakit diare yang disebabkan oleh protozoa usus.
Di Ethiopia, sebuah meta-analisis menemukan bahwa 43,38% sampel buah dan sayuran mentah terkontaminasi setidaknya satu jenis parasit usus.
Parasit yang paling umum ditemukan adalah Strongyloides stercoralis, Toxocara spp., Giardia lamblia, dan Ascaris lumbricoides.
Di Indonesia, meskipun data spesifik masih terbatas, kondisi lingkungan yang lembap dan praktik sanitasi yang belum optimal meningkatkan risiko kontaminasi parasit pada produk pertanian.
Buah-buahan yang tumbuh dekat dengan tanah, seperti stroberi dan tomat, memiliki risiko kontaminasi yang lebih tinggi.
Hal ini disebabkan oleh kontak langsung dengan tanah yang mungkin mengandung telur atau larva parasit.
Selain itu, penggunaan air irigasi yang tercemar dan pupuk organik yang tidak diolah dengan benar dapat menjadi sumber kontaminasi tambahan.
Parasit usus dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga kondisi yang lebih serius.
Gejala umum meliputi diare, kram perut, mual, dan penurunan berat badan.
Dalam kasus yang lebih parah, infeksi parasit dapat menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan, terutama pada anak-anak.
Untuk mencegah infeksi parasit usus, mencuci buah dengan air mengalir sebelum dikonsumsi sangat dianjurkan.
Penggunaan sikat lembut untuk membersihkan permukaan buah yang keras juga dapat membantu menghilangkan kotoran dan parasit yang menempel.
Selain itu, merendam buah dalam larutan air dan cuka atau menggunakan pembersih khusus untuk buah dan sayuran dapat meningkatkan efektivitas pembersihan.
Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencuci buah sebelum dikonsumsi.
Kampanye kesehatan masyarakat yang menekankan praktik kebersihan makanan dapat membantu mengurangi risiko infeksi parasit.
Selain itu, pengawasan terhadap praktik pertanian dan distribusi makanan juga perlu diperketat untuk memastikan produk yang sampai ke konsumen bebas dari kontaminasi.
Dengan meningkatnya kesadaran dan praktik kebersihan yang baik, risiko infeksi parasit usus akibat konsumsi buah yang tidak dicuci bersih dapat diminimalkan.
Langkah sederhana seperti mencuci buah sebelum dikonsumsi dapat memberikan perlindungan signifikan terhadap kesehatan masyarakat.