Tanaman liar yang tumbuh di sekitar kita ternyata dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan mata.
Masyarakat sering kali mengabaikan keberadaan tanaman liar tanpa menyadari potensi bahayanya.
Beberapa jenis tanaman liar diketahui dapat menyebabkan iritasi hingga infeksi pada mata jika tidak ditangani dengan tepat.
Salah satu contoh tanaman liar yang kerap dijumpai di pekarangan maupun tepi jalan adalah kitolod.
Tanaman ini memang dikenal luas oleh masyarakat karena dipercaya memiliki manfaat untuk mengobati berbagai gangguan mata, mulai dari rabun jauh hingga katarak.
Namun penggunaan tanaman kitolod secara langsung, terutama dengan cara meneteskannya ke mata, ternyata menyimpan risiko yang tidak sedikit.
Kitolod mengandung senyawa bernama lobelin, yang bersifat toksik dan dapat memicu efek samping jika tidak diolah dengan benar.
Beberapa kasus iritasi parah dan bahkan infeksi pada mata dilaporkan akibat penggunaan tanaman ini secara sembarangan.
Efek yang ditimbulkan bisa berupa mata merah, perih, berair secara berlebihan, bahkan gangguan penglihatan sementara.
Ironisnya, sebagian masyarakat tetap menggunakan tanaman ini tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terlebih dahulu.
Mereka hanya berpatokan pada testimoni dari mulut ke mulut yang belum tentu berdasarkan fakta medis.
Tidak hanya kitolod, ada pula tanaman liar lain seperti krokot atau yang memiliki nama ilmiah Portulaca oleracea.
Krokot dikenal mengandung vitamin A yang tinggi dan antioksidan alami, yang sebenarnya baik untuk menjaga kesehatan mata.
Namun, tanaman ini tetap bisa memberikan efek negatif jika dikonsumsi secara berlebihan atau tanpa memperhatikan kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Individu dengan gangguan kesehatan tertentu seperti gangguan ginjal atau tekanan darah rendah bisa mengalami efek samping setelah mengonsumsi krokot secara rutin.
Kondisi ini membuktikan bahwa sekalipun tanaman liar mengandung zat aktif yang bermanfaat, penggunaannya tetap harus bijak dan terkontrol.
Pakar kesehatan mata menegaskan pentingnya edukasi publik mengenai penggunaan tanaman liar yang mengklaim sebagai obat tradisional.
Dalam dunia medis, segala bentuk terapi atau pengobatan harus melalui uji klinis dan standar keamanan yang ketat.
Menggunakan tanaman liar secara sembarangan bukan hanya mengundang risiko kesehatan, tetapi juga dapat memperburuk kondisi mata yang sebelumnya mungkin masih bisa ditangani secara medis.
Langkah pencegahan menjadi sangat penting dalam hal ini.
Masyarakat sebaiknya menghindari kontak langsung antara tangan yang baru menyentuh tanaman liar dengan area mata.
Kegiatan seperti berkebun atau menjelajah area semak sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pelindung mata, terutama jika daerah tersebut memiliki banyak tanaman yang tidak diketahui jenisnya.
Jika seseorang mengalami gejala seperti mata perih, merah, atau terasa terbakar setelah berinteraksi dengan tanaman liar, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.
Penanganan dini akan membantu mencegah komplikasi yang lebih serius seperti infeksi berat atau gangguan penglihatan jangka panjang.
Sebaliknya, jika seseorang memiliki keinginan untuk menggunakan tanaman herbal sebagai pengobatan, maka konsultasi dengan ahli herbal terlatih atau dokter spesialis mata sangat dianjurkan.
Selain lebih aman, langkah ini juga membantu memastikan bahwa pengobatan tersebut benar-benar efektif dan tidak menimbulkan efek yang merugikan.
Penting pula untuk memahami bahwa tidak semua informasi dari internet atau media sosial bisa dijadikan acuan.
Banyak klaim seputar manfaat tanaman liar yang tidak memiliki dasar ilmiah dan hanya bersifat spekulatif.
Masyarakat harus lebih kritis dalam menyerap informasi dan tidak tergoda oleh janji-janji pengobatan instan tanpa risiko.
Ketika berbicara mengenai kesehatan mata, maka kehati-hatian menjadi aspek utama yang harus dipegang teguh.
Mata adalah salah satu organ vital yang memiliki peran sangat besar dalam kehidupan sehari-hari.
Kehilangan atau kerusakan pada fungsi mata, apalagi karena ketidaktahuan atau keteledoran, tentu menjadi hal yang sangat disayangkan.
Oleh karena itu, pendekatan berbasis informasi dan edukasi menjadi kunci untuk menjaga kesehatan mata dari potensi ancaman yang justru berasal dari lingkungan sekitar.
Mengenali tanaman liar, memahami kandungan yang dimilikinya, serta mengetahui cara penanganan yang benar adalah langkah bijak yang harus dimiliki setiap individu.
Kesadaran akan bahaya tersembunyi yang mungkin datang dari hal-hal sederhana seperti tanaman liar dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap kesehatan mata.
Lebih baik mencegah daripada mengobati adalah prinsip yang tak lekang oleh waktu, terlebih saat berhadapan dengan sesuatu yang belum sepenuhnya kita pahami.
Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat melalui informasi yang kredibel, diharapkan risiko gangguan mata akibat tanaman liar bisa ditekan seminimal mungkin.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dan tenaga kesehatan dalam mempromosikan pola hidup sehat dan pengobatan yang berbasis bukti ilmiah.
Referensi: pafigorontalokota.org