Infeksi Salmonella masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang sering diabaikan, meskipun dampaknya bisa serius.
Bakteri ini menurut pafibandungkab.org, tidak hanya menyebar melalui daging mentah, tetapi juga dapat ditemukan pada sayuran, buah-buahan dan hewan peliharaan.
Dengan meningkatnya kasus kontaminasi, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami cara mencegah infeksi ini dari sumber hewan maupun tumbuhan.
Salmonella adalah bakteri yang menyebabkan sekitar 1,35 juta kasus infeksi setiap tahun di Amerika Serikat, dengan 26.500 rawat inap dan 420 kematian.
Di Indonesia, data spesifik mungkin kurang tersedia, tetapi pola konsumsi makanan mentah dan interaksi dengan hewan peliharaan meningkatkan risiko serupa.
Penyebaran Salmonella dapat terjadi melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi, kontak dengan hewan, atau permukaan yang terkontaminasi.
Untuk mencegah infeksi Salmonella, langkah pertama adalah menjaga kebersihan tangan.
Mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah menangani hewan peliharaan sangat penting.
Anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah harus lebih berhati-hati.
Di dapur, praktik kebersihan yang baik sangat penting.
Gunakan talenan terpisah untuk daging mentah dan sayuran, serta cuci peralatan masak dengan air panas dan sabun setelah digunakan.
Hindari mencuci daging mentah di wastafel karena dapat menyebarkan bakteri ke permukaan lain.
Memasak makanan hingga suhu internal yang aman juga penting.
Daging sapi, ayam, dan telur harus dimasak hingga suhu minimal 74°C untuk memastikan bakteri Salmonella mati.
Penggunaan termometer makanan dapat membantu memastikan suhu yang tepat.
Penyimpanan makanan juga memegang peranan penting dalam pencegahan.
Makanan yang mudah rusak harus disimpan dalam lemari es pada suhu di bawah 4°C.
Jangan biarkan makanan berada pada suhu ruangan lebih dari dua jam, karena bakteri dapat berkembang biak dengan cepat.
Sayuran dan buah-buahan harus dicuci bersih sebelum dikonsumsi.
Gunakan air mengalir dan, jika perlu, sikat untuk membersihkan permukaan yang keras.
Hindari konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi, karena dapat menjadi sumber infeksi.
Hewan peliharaan juga dapat menjadi sumber Salmonella.
Cuci tangan setelah memegang hewan, terutama reptil dan unggas, serta setelah membersihkan kandang atau tempat makan mereka.
Bersihkan mangkuk makanan dan air hewan peliharaan secara teratur dengan sabun dan air panas.
Penting untuk tidak memberi makan hewan peliharaan dengan daging mentah, karena dapat meningkatkan risiko infeksi bagi hewan dan manusia.
Pilih makanan hewan yang telah diproses secara komersial dan aman.
Dalam konteks pertanian, praktik biosekuriti dapat membantu mencegah penyebaran Salmonella.
Isolasi hewan baru sebelum bergabung dengan kelompok, serta menjaga kebersihan lingkungan peternakan, dapat mengurangi risiko infeksi.
Penggunaan probiotik dan vaksinasi pada hewan juga dapat menjadi strategi pencegahan.
Di sektor pertanian tanaman, penggunaan air irigasi yang bersih dan pengendalian hama dapat membantu mencegah kontaminasi.
Pemanenan dan penyimpanan hasil pertanian harus dilakukan dengan memperhatikan kebersihan untuk menghindari kontaminasi silang.
Pendidikan masyarakat tentang praktik kebersihan dan keamanan pangan sangat penting.
Kampanye informasi melalui media dan pelatihan bagi petani serta pelaku industri makanan dapat meningkatkan kesadaran dan penerapan langkah-langkah pencegahan.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko infeksi Salmonella dapat dikurangi secara signifikan.
Kesadaran dan tindakan proaktif dari individu, keluarga, dan komunitas akan berkontribusi pada kesehatan masyarakat yang lebih baik.