Pengalaman Beli Apartemen Second

Pengalaman Beli Apartemen Second

Berikut ini pengalaman beli apartemen second dari http://www.congaccommodation.com. Membeli apartemen second atau bekas sering menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mendapatkan unit dengan harga lebih terjangkau dibanding apartemen baru. Selain itu, apartemen second biasanya sudah siap huni dan memiliki lingkungan yang lebih mapan. Namun, proses pembelian unit second tidak selalu mudah. Berikut adalah pengalaman dan tips agar transaksi berjalan lancar.

1. Menentukan Kebutuhan dan Budget

Sebelum mulai mencari apartemen, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kebutuhan dan anggaran. Hal ini penting agar tidak salah memilih unit yang akhirnya tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi finansial.

Beberapa pertimbangan dalam menentukan kebutuhan:

  • Lokasi: Dekat tempat kerja, pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan, atau transportasi umum.
  • Ukuran Unit: Studio, 1 kamar tidur (1BR), 2BR, atau lebih besar sesuai kebutuhan.
  • Fasilitas Gedung: Keamanan 24 jam, parkir, kolam renang, gym, atau taman.
  • Kondisi Apartemen: Apakah ingin unit yang sudah direnovasi atau siap renovasi sendiri.
  • Harga Pasar: Melakukan riset harga unit di lokasi yang diinginkan.

Setelah itu, tentukan budget berdasarkan kemampuan finansial. Jika membeli dengan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), perhitungkan besaran cicilan dan bunga yang harus dibayarkan setiap bulan.

2. Mencari dan Memilih Apartemen Second

Setelah mengetahui kebutuhan dan budget, langkah berikutnya adalah mencari apartemen second yang sesuai. Ada beberapa cara untuk menemukan unit yang tepat:

  • Melalui Agen Properti: Agen memiliki akses ke banyak listing apartemen second dan dapat membantu dalam proses negosiasi.
  • Marketplace Properti: Seperti Rumah123, OLX, atau Facebook Marketplace yang menawarkan banyak pilihan.
  • Langsung ke Pemilik: Bisa lebih murah karena tidak ada biaya perantara.

Tips:

  • Bandingkan harga unit sejenis di lokasi yang sama agar tidak membeli dengan harga terlalu tinggi.
  • Pilih apartemen dengan lingkungan yang nyaman dan fasilitas yang masih terawat.

3. Melakukan Survei Unit

Melakukan Survei Unit

Jika sudah menemukan unit yang menarik, lakukan survei langsung untuk melihat kondisi apartemen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Kondisi Bangunan: Periksa apakah ada retak di dinding, kebocoran, atau instalasi listrik yang rusak.
  • Sirkulasi Udara dan Cahaya: Pastikan unit memiliki ventilasi yang baik dan cukup pencahayaan alami.
  • Kondisi Furnitur: Jika unit dijual dengan furnitur, periksa apakah masih dalam kondisi baik.
  • Keamanan dan Fasilitas: Tanyakan apakah sistem keamanan bekerja dengan baik.
  • Tagihan dan Iuran Bulanan: Cek biaya IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan), listrik, air, dan parkir.

Tips:

  • Datang pada waktu berbeda (siang/malam) untuk mengetahui kondisi lingkungan sekitar.
  • Tanyakan kepada penghuni lain tentang kenyamanan tinggal di apartemen tersebut.

4. Memeriksa Legalitas Dokumen

Setelah memilih unit yang cocok, pastikan semua dokumen legalitasnya lengkap. Dokumen yang perlu diperiksa:

  • Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMRS) atau Hak Guna Bangunan (HGB)
  • Akta Jual Beli (AJB) jika unit sudah pernah dijual sebelumnya
  • Surat Roya jika unit sebelumnya dijadikan jaminan bank
  • Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbaru
  • Surat pernyataan dari pengelola apartemen bahwa unit tidak memiliki tunggakan

Tips:

  • Gunakan jasa notaris untuk mengecek keabsahan dokumen.
  • Pastikan unit tidak dalam sengketa hukum atau memiliki tunggakan pajak.

5. Negosiasi Harga dan Kesepakatan

Jika semua sudah sesuai, saatnya melakukan negosiasi harga. Beberapa hal yang dapat membantu dalam negosiasi:

  • Gunakan informasi harga unit sejenis sebagai pembanding.
  • Jika unit membutuhkan renovasi, gunakan alasan ini untuk menawar harga lebih rendah.
  • Tanyakan apakah pemilik bersedia membayar biaya pajak penjual atau berbagi biaya transaksi.
Setelah mencapai kesepakatan, buat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) sebagai bukti awal transaksi. Biasanya, pembeli memberikan uang tanda jadi (booking fee).

Tips:

  • Jangan terburu-buru setuju dengan harga yang ditawarkan. Coba tawar secara wajar.
  • Pastikan isi perjanjian tertulis jelas mengenai harga, metode pembayaran, dan tanggal serah terima.

6. Proses Pembayaran dan Akta Jual Beli (AJB)

Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau melalui KPA. Jika menggunakan KPA, prosesnya meliputi:

  • Pengajuan ke bank dengan melampirkan dokumen seperti KTP, slip gaji, dan rekening koran.
  • Penilaian bank terhadap harga apartemen (appraisal).
  • Jika disetujui, bank mencairkan dana ke penjual dan transaksi dilanjutkan.
  • Jika pembayaran dilakukan tunai, pastikan pembayaran dilakukan di depan notaris dengan bukti yang sah.

Langkah selanjutnya adalah pembuatan Akta Jual Beli (AJB) yang dilakukan di hadapan notaris. Proses ini melibatkan:

  • Penandatanganan AJB oleh penjual dan pembeli.
  • Pembayaran pajak (BPHTB untuk pembeli dan PPh untuk penjual).
  • Balik nama sertifikat ke nama pembeli di kantor pertanahan.

Tips:

  • Jangan menyerahkan uang dalam jumlah besar tanpa bukti resmi.
  • Gunakan rekening bersama (escrow account) agar lebih aman.

7. Serah Terima Unit dan Perpindahan Nama Tagihan

Setelah semua dokumen selesai, unit bisa diserahterimakan. Pastikan:

  • Kondisi unit sesuai dengan kesepakatan.
  • Kunci dan kartu akses sudah diterima.
  • Ada surat pernyataan dari pengelola bahwa unit telah berpindah tangan.

Langkah terakhir adalah mengurus perpindahan nama untuk tagihan bulanan seperti:

  • IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan)
  • Listrik (PLN) dan air (PDAM)
  • Pajak bumi dan bangunan (PBB)

Tips:

  • Buat perjanjian tertulis jika masih ada perbaikan yang harus dilakukan oleh penjual.
  • Simpan semua dokumen transaksi dengan baik untuk keperluan di masa depan.

Itulah pengalaman beli apartemen second. Membeli apartemen second memang membutuhkan lebih banyak tahapan dibanding apartemen baru, tetapi bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Dengan melakukan riset, mengecek legalitas dokumen, dan mengikuti langkah-langkah yang benar, proses pembelian bisa berjalan lancar dan aman.

Semoga pengalaman dan tips ini membantu bagi yang ingin membeli apartemen second! Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan.