Efek Overdosis Obat Batuk, Benarkah Bisa Sebabkan Kematian?

Efek Overdosis Obat Batuk, Benarkah Bisa Sebabkan Kematian

Overdosis obat batuk dapat menyebabkan efek samping serius, termasuk risiko kematian.

Obat batuk sering dianggap aman dan digunakan secara luas untuk meredakan gejala batuk.

Namun, penggunaan yang tidak sesuai dosis dapat berakibat fatal.

Penting untuk memahami risiko overdosis obat batuk dan bagaimana mencegahnya.

Obat batuk mengandung berbagai bahan aktif yang dirancang untuk meredakan gejala batuk.

Salah satu bahan umum adalah dextromethorphan (DXM), yang berfungsi sebagai penekan batuk dengan bekerja pada otak.

Meskipun efektif dalam dosis yang dianjurkan, konsumsi DXM secara berlebihan dapat menyebabkan efek halusinogen disosiatif.

Hal ini terjadi karena fungsi kesadaran dalam otak dan saraf terblokir, menyebabkan halusinasi dan kesulitan membedakan antara realitas dan imajinasi.

Selain DXM, beberapa obat batuk mengandung codeine, opioid yang digunakan untuk meredakan batuk.

Penggunaan codeine tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan depresi pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa yang sensitif.

Depresi pernapasan adalah kondisi di mana pernapasan menjadi lambat atau tidak efektif, yang dapat berujung pada kematian.

Overdosis obat batuk tidak hanya terjadi karena penyalahgunaan, tetapi juga akibat ketidaksengajaan.

Anak-anak atau balita berisiko tinggi mengalami overdosis jika obat tidak disimpan dengan benar dan mudah dijangkau.

Selain itu, lansia dapat mengalami overdosis akibat kesalahan dalam menelan obat atau mengambil dosis yang salah.

Gejala overdosis obat batuk bervariasi tergantung pada jenis dan jumlah obat yang dikonsumsi.

Beberapa gejala umum meliputi mual, muntah, diare, sakit perut, nyeri dada, pusing, sakit kepala, kejang, perubahan psikologis seperti gelisah dan halusinasi, gangguan penglihatan, keringat dingin, kulit pucat, tremor, penurunan kesadaran, hingga koma.

Menurut pafisumsel.org, konsumsi 200-400 mg dextromethorphan dapat menyebabkan euforia dan halusinasi, sementara 300-600 mg dapat menyebabkan efek yang lebih parah, termasuk kematian.

Untuk mencegah overdosis obat batuk, penting untuk selalu mengikuti dosis yang dianjurkan dan membaca label obat dengan cermat.

Hindari mengonsumsi beberapa obat yang mengandung bahan aktif yang sama secara bersamaan.

Simpan obat di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Jika merasa ragu atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat batuk.

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko overdosis obat batuk juga menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.***