Vertigo adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya merasakan sensasi berputar atau lingkungan sekitarnya terasa bergerak, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Vertigo sering kali disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam.
Namun, ada berbagai faktor lain yang juga dapat memicu kondisi ini.
Salah satu penyebab umum vertigo menurut pafihulusungaitengahkab.org adalah Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), yaitu gangguan yang terjadi akibat perubahan posisi kepala secara tiba-tiba.
BPPV terjadi ketika partikel kecil kalsium (canalith) terlepas dan masuk ke dalam saluran telinga bagian dalam, menyebabkan otak menerima sinyal yang salah mengenai posisi kepala dan tubuh.
Selain BPPV, penyakit Meniere juga dapat menyebabkan vertigo.
Penyakit ini ditandai dengan penumpukan cairan di telinga bagian dalam yang menyebabkan tekanan meningkat, sehingga mengganggu keseimbangan dan pendengaran.
Gejala lain yang sering menyertai penyakit Meniere adalah tinnitus (denging di telinga) dan kehilangan pendengaran.
Labirinitis yaitu peradangan pada labirin telinga bagian dalam, juga merupakan penyebab vertigo.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan peradangan dan mengganggu fungsi keseimbangan tubuh.
Neuritis vestibular, yaitu peradangan pada saraf vestibular yang menghubungkan telinga bagian dalam dengan otak, juga dapat menyebabkan vertigo.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan gangguan sinyal keseimbangan antara telinga dan otak.
Migrain vestibular adalah jenis migrain yang disertai dengan gejala vertigo.
Penderita migrain jenis ini akan merasakan pusing berputar yang dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam, sering kali disertai dengan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
Cedera kepala atau leher juga dapat memicu vertigo.
Trauma pada area ini dapat merusak struktur telinga bagian dalam atau saraf yang berhubungan dengan keseimbangan, sehingga menyebabkan gejala vertigo.
Stroke, terutama yang mempengaruhi batang otak atau otak kecil, dapat menyebabkan vertigo.
Kondisi ini terjadi karena aliran darah ke otak terganggu, sehingga fungsi keseimbangan dan koordinasi tubuh terpengaruh.
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aminoglikosida atau diuretik, dapat menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam dan memicu vertigo.
Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Vertigo dapat sembuh, namun proses penyembuhannya tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Pada beberapa kasus, vertigo dapat hilang dengan sendirinya seiring dengan adaptasi otak terhadap perubahan yang terjadi pada sistem keseimbangan tubuh.
Untuk vertigo yang disebabkan oleh BPPV, terapi reposisi kanalit seperti manuver Epley dapat membantu memindahkan partikel kalsium yang mengganggu ke posisi yang tidak menyebabkan gejala.
Terapi ini biasanya dilakukan oleh profesional kesehatan terlatih.
Rehabilitasi vestibular adalah terapi fisik yang bertujuan untuk memperkuat sistem vestibular.
Terapi ini membantu otak beradaptasi dengan sinyal yang membingungkan dari telinga bagian dalam, sehingga dapat mengurangi gejala vertigo.
Penggunaan obat-obatan seperti antihistamin atau benzodiazepin dapat membantu meredakan gejala vertigo, terutama jika disertai dengan mual dan muntah.
Namun, penggunaan obat-obatan ini harus sesuai dengan anjuran dokter.
Pada kasus vertigo yang disebabkan oleh infeksi, seperti labirinitis atau neuritis vestibular, pengobatan dengan antibiotik atau antiviral mungkin diperlukan.
Selain itu, obat antiinflamasi dapat digunakan untuk mengurangi peradangan.
Penting untuk mengidentifikasi dan menghindari faktor pemicu vertigo, seperti perubahan posisi kepala yang tiba-tiba, stres, atau konsumsi alkohol.
Mengelola gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup dapat membantu mencegah kambuhnya vertigo.
Jika vertigo sering kambuh atau tidak kunjung membaik, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab vertigo dan memberikan penanganan yang sesuai.
Dalam beberapa kasus, vertigo dapat menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius, seperti tumor otak atau multiple sclerosis.
Oleh karena itu, diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Meskipun vertigo dapat mengganggu kualitas hidup, dengan penanganan yang tepat dan perubahan gaya hidup, gejala vertigo dapat dikendalikan dan kemungkinan sembuh total dapat meningkat.***