Mengenal Herpes Zoster: Definisi dan Ciri-Ciri Ruam yang Sering Dirasakan

Mengenal Herpes Zoster Definisi dan Ciri-Ciri Ruam yang Sering Dirasakan

Herpes zoster adalah infeksi virus yang sering menimbulkan ruam menyakitkan pada kulit.

Infeksi ini menurut pafibiaknumfor.org bisa disebabkan oleh virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air.

Gejalanya sering kali mencakup ruam khas dan nyeri di area kulit yang terinfeksi.

Herpes zoster umumnya menyerang orang dewasa, khususnya mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Herpes zoster, juga dikenal sebagai shingles, adalah kondisi yang dimulai dari reaktivasi virus varicella-zoster.

Virus ini dapat tetap "tidur" dalam tubuh setelah seseorang sembuh dari cacar air, dan bisa aktif kembali di kemudian hari.

Virus varicella-zoster biasanya menetap di dalam jaringan saraf tulang belakang dan aktif saat kekebalan tubuh menurun.

Gejala utama herpes zoster adalah ruam yang menyakitkan di satu sisi tubuh atau wajah.

Ruam herpes zoster muncul sebagai bintik-bintik merah kecil yang kemudian membentuk lepuhan berisi cairan.

Menurut WebMD, lepuhan ini sering menyebabkan rasa perih, gatal, dan bisa pecah dalam waktu beberapa hari.

Dalam beberapa kasus, ruam herpes zoster dimulai dengan gejala awal berupa nyeri, kesemutan, atau sensasi terbakar.

Gejala ini muncul beberapa hari sebelum ruam terbentuk dan biasanya terasa di satu sisi tubuh saja.

Lokasi paling umum untuk ruam ini adalah area punggung, dada, atau wajah, dan hanya menyebar sesuai area saraf yang terkena.

Selain ruam, herpes zoster sering menimbulkan rasa sakit yang tajam di area terinfeksi.

Penderita mungkin juga mengalami demam ringan, sakit kepala, dan lemas pada tubuh.

Beberapa pasien merasakan nyeri yang persisten di area bekas ruam bahkan setelah ruam hilang, dikenal sebagai neuralgia postherpetik.

Herpes zoster biasanya bisa didiagnosis melalui pemeriksaan fisik ruam.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan tes lab dengan mengambil sampel cairan dari lepuhan untuk memastikan diagnosis.

Penanganan herpes zoster biasanya melibatkan obat antivirus untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.

Penting untuk menjaga kebersihan ruam dan menghindari menggaruk agar tidak menyebabkan infeksi sekunder.

Mandi air hangat dan mengenakan pakaian longgar bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat ruam.

Bagi mereka yang sudah berusia lanjut atau memiliki kekebalan tubuh lemah, vaksinasi herpes zoster bisa membantu pencegahan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin shingles dapat membantu mengurangi risiko herpes zoster dan neuralgia postherpetik.

Orang yang pernah menderita cacar air disarankan untuk berdiskusi dengan dokter mengenai vaksinasi ini.

Vaksin herpes zoster tersedia untuk mereka yang berusia 50 tahun ke atas dan efektif dalam mencegah reaktivasi virus.

Penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa herpes zoster tidak sama dengan cacar air.

Infeksi ini bisa sangat menyakitkan dan mengganggu, terutama pada mereka yang tidak memiliki kekebalan tubuh kuat.

Mengetahui gejala awal dan mendapatkan pengobatan cepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius herpes zoster.