Sakit kepala merupakan masalah kesehatan umum yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Di antara berbagai jenis sakit kepala, sakit kepala kronis dan migrain umum adalah yang paling sering dialami.
Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya agar pengobatan dapat dilakukan dengan tepat.
Sakit kepala kronis ditandai dengan rasa sakit yang berlangsung selama lebih dari 15 hari dalam sebulan, sedangkan migrain umum seringkali terjadi dalam bentuk serangan berulang yang disertai gejala lain.
Menurut pafipapuaselatan.org, sakit kepala kronis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, termasuk sakit kepala tipe ketegangan, sakit kepala hormonal, dan sakit kepala kluster.
Sakit kepala tipe ketegangan adalah jenis yang paling umum dan sering kali disebabkan oleh stres, ketegangan otot, atau postur tubuh yang buruk.
Gejala utamanya termasuk nyeri yang terasa seperti tekanan di sekitar kepala, serta ketidaknyamanan pada leher dan bahu.
Sementara itu, migrain umum lebih kompleks dan dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan hormonal, stres, dan makanan tertentu.
Gejala migrain biasanya mencakup nyeri berdenyut yang seringkali terlokalisasi di satu sisi kepala.
Sakit kepala ini juga dapat disertai dengan mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
Penting untuk mengetahui bahwa migrain dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Berbeda dengan sakit kepala kronis, migrain biasanya memiliki fase aura yang dapat muncul sebelum serangan.
Aura ini dapat berupa gangguan visual, seperti kilatan cahaya, atau perubahan sensori lainnya.
Diagnosis yang tepat sangat penting untuk penanganan yang efektif.
Dokter biasanya akan melakukan riwayat kesehatan menyeluruh dan pemeriksaan fisik untuk menentukan jenis sakit kepala yang dialami pasien.
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan lebih lanjut seperti MRI atau CT scan mungkin diperlukan untuk mengesampingkan kondisi yang lebih serius.
Perawatan untuk sakit kepala kronis sering kali melibatkan pengelolaan gaya hidup, seperti mengurangi stres, memperbaiki pola tidur, dan menjaga hidrasi yang cukup.
Penggunaan obat-obatan pereda nyeri juga dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala.
Sementara itu, pengobatan untuk migrain mungkin termasuk obat-obatan khusus yang dirancang untuk mencegah serangan atau meredakan gejala saat serangan terjadi.
Dalam beberapa kasus, terapi perilaku kognitif atau terapi fisik juga dapat membantu mengelola gejala.