Psoriasis adalah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan peradangan, gatal, dan bercak-bercak pada kulit.
Psoriasis tidak hanya memengaruhi tampilan kulit tetapi juga sering kali menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan emosional.
Gangguan kulit ini terjadi karena gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel kulit.
Menurut pafipctual.org, psoriasis bisa muncul dalam berbagai bentuk dengan ciri khas bercak kemerahan yang bersisik dan menebal di beberapa bagian tubuh.
Psoriasis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat, mempercepat siklus pergantian kulit.
Sel-sel kulit pada penderita psoriasis berkembang biak dengan cepat, sehingga kulit tidak punya waktu untuk mengelupas.
Hal ini menyebabkan penumpukan sel kulit mati dan menghasilkan bercak tebal, kering, dan bersisik.
Meskipun penyebab pasti psoriasis belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik dan lingkungan diketahui berperan besar.
Menurut penelitian di Mayo Clinic, faktor risiko psoriasis meliputi riwayat keluarga, infeksi, dan stressis memiliki beberapa jenis yang masing-masing menimbulkan ciri yang berbeda pada kulit.
Jenis yang paling umum adalah psoriasis plak, ditandai dengan bercak merah bersisik yang muncul pada kulit.
Jenis lainnya adalah psoriasis gutata, yang ditandai dengan bintik-bintik kecil merah pada tubuh dan biasanya terjadi setelah infeksi bakteri.
Psoriasis inversa menyebabkan bercak merah pada lipatan kulit seperti ketiak, di belakang lutut, atau area selangkangan.
Ada juga psoriasis pustular yang jarang terjadi, ditandai dengan lepuhan berisi nanah yang muncul di telapak tangan atau kaki.
Psoriasis eritrodermik adalah bentuk paling parah yang menyebabkan ruam merah di seluruh tubuh.
Setiap jenis psoriasis memiliki gejala dan dampak yang berbeda, namun semuanya memerlukan perhatian medis yang serius.
Selain masalah fisik, psoriasis juga berpotensi memengaruhi kesehatan mental penderita.
Penderita psoriasis sering mengalami stigma sosial akibat penampilan kulit yang berbeda.
Menurut National Psoriasis Foundation, stres dan kecemasan sering dialami penderita psoriasis, yang justru memperburuk gejala.
Banyaa psoriasis merasa kurang percaya diri dan menghindari interaksi sosial.
Untuk mengatasi psoriasis, penderita sering kali perlu menjalani perawatan medis secara teratur.
Beberapa pilihan pengobatan psoriasis meliputi obat oles, terapi cahaya, dan obat sistemik.
Perawatan ini dirancang untuk mengurangi peradangan, menekan sistem kekebalan tubuh, dan memperlambat pertumbuhan sel kulit.
Namun, karena psoriasis bersifat kronis, pengobatan biasanya bertujuan untuk mengendalikan gejala, bukan menyembuhkan.
Perubahan gaya hidup seperti menghindari pemicu dan menjaga kebersihan kulit juga dapat membantu meringankan gejala.
Psoriasis mungkin sulit disembuhkan, namun dengan pengobatan dan dukungan yang tepat, penderita dapat menjalani kehidupan yang berkualitas.