Sakit kepala tension adalah kondisi umum yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Sakit kepala jenis ini seringkali diakibatkan oleh stres, ketegangan otot, atau masalah postur tubuh.
Dilansir dari pafikutaibarat.org, sakit kepala tension dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari, dan biasanya bersifat ringan hingga sedang.
Memahami sakit kepala tension adalah penting untuk menentukan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat.
Sakit kepala tension merupakan jenis sakit kepala yang paling umum dialami oleh banyak orang.
Menurut Mayo Clinic, sakit kepala ini biasanya disebabkan oleh ketegangan otot di kepala, leher, dan bahu.
Bentuk ketegangan ini dapat muncul akibat stres, kurang tidur, atau aktivitas fisik yang berlebihan.
Meskipun sakit kepala tension tidak menyebabkan kerusakan permanen, gejalanya bisa sangat mengganggu.
Orang yang mengalami sakit kepala tension biasanya akan merasakan nyeri yang seperti ditekan atau ditekan dari sisi luar.
Gejala lain yang sering dialami adalah rasa berat di sekitar kepala dan leher, serta kesulitan berkonsentrasi.
Penting untuk menyadari bahwa sakit kepala tension tidak sama dengan migrain, meskipun gejalanya bisa mirip.
Sakit kepala tension tidak biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual atau sensitivitas terhadap cahaya.
Berdasarkan informasi dari Cleveland Clinic, penyebab utama sakit kepala tension meliputi stres emosional, kelelahan, dan ketegangan otot.
Selain itu, masalah postur tubuh saat duduk atau berdiri juga bisa menjadi faktor penyebab.
Bagi sebagian orang, sakit kepala tension dapat menjadi lebih sering terjadi akibat kebiasaan buruk, seperti terlalu lama di depan layar komputer.
Mengatasi sakit kepala tension dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Penerapan teknik relaksasi, seperti yoga atau meditasi, bisa membantu mengurangi tingkat stres.
Latihan fisik teratur juga dapat mengurangi frekuensi sakit kepala tension.
Jika sakit kepala tension terus berulang, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai, termasuk obat pereda nyeri yang dapat diminum.
Terapi fisik juga dapat menjadi pilihan bagi mereka yang mengalami ketegangan otot yang signifikan.
Dengan memahami gejala dan penyebab sakit kepala tension, Anda dapat lebih baik dalam mengelola kondisi ini.
Jaga pola hidup sehat, lakukan relaksasi, dan konsultasikan pada ahli jika diperlukan untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik.
Sakit kepala tension mungkin umum, tetapi bukan berarti dapat diabaikan.
Penting untuk mengambil langkah pencegahan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.