Fungal acne seringkali dianggap sebagai jerawat biasa, padahal keduanya disebabkan oleh faktor yang berbeda.
Fungal acne terjadi karena infeksi jamur pada folikel rambut, bukan karena pori-pori tersumbat seperti jerawat biasa.
Jerawat biasa disebabkan oleh bakteri dan produksi minyak berlebih, sementara fungal acne melibatkan pertumbuhan jamur Malassezia.
Memahami perbedaan antara fungal acne dan jerawat biasa sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Fungal acne sering terlihat seperti benjolan kecil berwarna merah yang muncul di bagian tubuh dengan keringat berlebih, seperti dada, punggung, dan wajah.
Berbeda dengan jerawat biasa yang sering disertai komedo putih atau hitam, fungal acne cenderung gatal dan tidak meradang.
Menurut penelitian dari American Academy of Dermatology, fungal acne biasanya muncul dalam bentuk ruam kecil yang menyebar secara merata, terutama di area dengan produksi minyak yang tinggi.
Tidak seperti jerawat biasa, fungal acne lebih sulit diatasi dengan perawatan jerawat pada umumnya.
Perawatan fungal acne memerlukan obat antijamur, baik topikal maupun oral, tergantung tingkat keparahannya.
Obat seperti ketoconazole dan fluconazole dapat membantu mengendalikan infeksi jamur penyebab fungal acne.
Penggunaan bahan antimikroba, seperti benzoyl peroxide, yang biasa digunakan untuk jerawat biasa mungkin tidak efektif untuk fungal acne.
Salah satu faktor penyebab fungal acne adalah kelembapan berlebih yang disebabkan oleh keringat, penggunaan pakaian ketat, atau cuaca panas.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan tubuh dan menghindari pakaian yang memerangkap panas sangat dianjurkan untuk mencegah fungal acne.
Menghindari produk perawatan kulit yang berbahan dasar minyak juga penting, karena dapat meningkatkan pertumbuhan jamur pada kulit.
Bagi mereka yang sering mengalami keringat berlebih, mandi secara teratur dan mengganti pakaian setelah beraktivitas fisik juga dapat mencegah fungal acne.
Konsultasi dengan dermatologis sangat dianjurkan jika mengalami gejala fungal acne, terutama jika tidak merespons terhadap perawatan jerawat biasa.
Dokter dapat meresepkan antijamur dan memberikan saran perawatan kulit yang tepat untuk mengatasi infeksi ini.
Perlu diketahui bahwa fungal acne sering disalahartikan sebagai jerawat biasa karena penampilannya yang mirip.
Namun, dengan mengenali perbedaan dan memahami faktor penyebabnya, pengobatan fungal acne dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Menjaga kebersihan dan kesehatan kulit menjadi langkah awal dalam mencegah pertumbuhan jamur yang menyebabkan fungal acne.
Penting untuk memahami bahwa produk antijamur adalah solusi utama untuk fungal acne, bukan produk anti jerawat pada umumnya.
Melakukan perawatan yang tepat sejak dini dapat mencegah perkembangan fungal acne menjadi lebih parah.
Jika gejala berlanjut seperti menurut pafikabyahukimo.org, segera temui dokter spesialis kulit untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.