Lebih baik D3 atau S1 farmasi? Cek disini. Jurusan farmasi yang ada diperkuliahan memiliki beberapa pilihan untuk kamu perhatikan. Hal tersebut meliputi D3 atau S1 farmasi. Namun biasanya calon mahasiswa terkadang merasa bingung untuk memilihnya.
Banyak yang bertanya manakah yang lebih baik D3 atau S1 farmasi. Tentunya semua tingkatan tersebut sama-sama bagus. Namun jika masih bingung kamu dapat mengetahui beberapa poin berikut untuk membantu pemilihan program sesuai karir serta kebutuhan masing-masing.
Lebih Baik D3 atau S1 Farmasi?
1. Durasi dan Mata Kuliah
a. D3 Farmasi
Untuk jurusan D3 farmasi nantinya kamu akan menempuh pendidikan selama 3 tahun. Dimana disini mahasiswa akan fokus pada berbagai program praktik di laboratorium serta pelatihan di apotek.
Sementara itu mahasisa D3 farmasi juga akan dilatih menjadi tenaga teknis, yang nantinya siap bekerja di bidang kefarmasian. Namun perlu digarisbawahi bahwa lulusan D3 farmasi hanya bisa menjadi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Bagi kamu yang ingin menjadi apoteker perlu mengikuti kuliah profesi apoteker, yang artinya perlu melanjutkan S1.
Mata kuliah jurusan D3 juga akan fokus pada dasar ilmu farmasi, farmakologi, kimia, praktik apotek dan lainnya. Sehingga nantinya tetap ada kegiatan praktik baik di rumah sakit maupun apotek.
b. S1 Farmasi
Berikutnya adalah jenjang S1 farmasi, yang perlu kamu tempuh selama 4 tahun. Disini mahasiswa akan mengikuti pendidikan secara mendalam dan luas. Hal tersebut termasuk teori ilmiah serta riset maupun melakukan analisa.
Nantinya lulusan S1 farmasi setelah lulus juga perlu menempuh kuliah profesi apoteker terlebih dahulu. Sehingga dengan begitu pihaknya dapat langsung bergelar profesi apoteker.
2. Biaya
Dari segi waktu tentu saja jurusan S1 farmasi akan membutuhkan waktu lebih lama. Secara umum jurusan farmasi selama 3 tahun akan menghabiskan biaya sebesar Rp. 60 juta atau bahkan lebih. Nantinya jurusan D3 dapat menempuh S1 alih jenjang selama 2 tahun dengan biaya Rp. 50 juta.
Bagi lulusan S1 alih jenjang dari D3 yang ingin mengikuti profesi apoteker selama 1 tahun juga perlu mengeluarkan biaya lagi sebesar Rp. 80 juta. Sehingga biayanya totalnya akan jauh lebih besar sekitar Rp. 190 juta.
Sementara itu bagi jurusan S1 selama 4 tahun dapat menghabiskan biaya kurang lebih Rp. 80 juta. Dengan lanjut profesi apoteker selama 1 tahun biayanya juga sama, yaitu Rp. 80 juta.
Jadi dari sini kamu dapat mengetahui lebih baik D3 atau S1 farmasi. Tentu saja kembali lagi kepada tujuan akhir setiap mahasiwa. Maka dari itu penentuan tujuan akhir tersebut sangat penting agars kamu bisa menempuh program sesuai kebutuhan profesi nantinya. Info lebih lengkap tentang farmasi bisa mengunjungi website pafikotabuol.org. Semoga bermanfaat!