Sudah tahu pengertian akomodasi dan koefisien korelasi? Jika belum, yuk simak disini. Makna akomodasi yang paling sering didengar mungkin adalah penginapan, tempat tinggal, dan hal lainnya yang identik dengan liburan. Akan tetapi, pengertian akomodasi sangat banyak. Jadi, kembali lagi pada konteks apakah yang sedang dibicarakan. Salah satunya, juga sering dibahas dalam konteks sosiologi dan antropologi.
Pengertian Akomodasi
Secara umum, pengertian akomodasi adalah hubungan interaksi sosial antar manusia, baik itu secara personal maupun kelompok. Kaitan akomodasi juga sangat erat dengan nilai dan normal yang ada di tengah-tengah masyarakat tersebut.
Sementara itu, jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penyesuaian seseorang ke dalam sebuah hubungan sosial untuk menghindari adanya konflik atau permasalahan di tengah masyarakat.
Berikut adalah definisi akomodasi menurut beberapa ahli.
- John Gillin dan Lewis Gillin (ayah dan anak yang merupakan antropolog Amerika Serikat), akomodasi adalah individu atau kelompok yang pernah mengalami konflik lalu berusaha untuk menyelesaikan kesulitan konflik tersebut.
- Robert Morrison Maclver (sosiolog dari Skotlandia), akomodasi adalah proses keselarasan manusia dengan lingkungannya.
- JM. Baldwin (tokoh filsuf Amerika Serikat), akomodasi adalah perubahan yang dilakukan individu atau kelompok dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Selain dapat menurunkan ketegangan atau konflik antara dua orang, akomodasi juga bertujuan untuk beberapa hal berikut ini.
Pertama, dapat meningkatkan kerja sama. Pelaksanaan akomodasi melalui penyelesaian masalah antar pihak sehingga memungkinkan terjadinya kerjasama antar pihak terkait. Tak sedikit pihak-pihak yang baru saja berdamai justru membuahkan kerjasama yang sangat bermanfaat untuk perkembangannya.
Kedua, menyatukan suatu kelompok. Masih berkaitan dengan tujuan sebelumnya, adanya kerja sama pasti tidak hanya menguntungkan satu kelompok saja, tetapi kedua kelompok tersebut.
Ini artinya, adanya akomodasi bisa mempererat kerjasama serta menyatukan kedua kelompok yang awalnya bersitegang tersebut.
Pengertian Koefisien Korelasi
Tak hanya matematika, sosiolog juga butuh perangkat lunak statistik, seperti SPSS dalam menentukan keterkaitan atau hubungan antara dua variabel. Dimana hubungan diinterpretasikan sebagai koefisien korelasi.
Menurut salah satu para ahli, Sugiyono, pengertian koefisien korelasi adalah jenis analisis yang digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel.
Apabila koefisien korelasi dinyatakan positif atau lebih dari nol, artinya kedua objek dalam hubungan tersebut memiliki tujuan searah. Namun, jika kurang dari nol yang dilambangkan sebagai nilai negatif, artinya keduanya punya hubungan yang berlawanan atau tidak searah.
Lebih jelasnya, untuk interpretasi koefisien korelasi tersebut secara detail bisa dilihat pada keterangan nilai di bawah ini.
- 0, tidak ada korelasi antar variabel.
- > 0-0.25, korelasi sangat lemah.
- >0.25-0.5, korelasi cukup.
- >0.5-0.75, korelasi kuat.
- >0.75-0.99 korelasi sangat kuat.
- 1, korelasi hubungan sempurna positif.
- -1, korelasi hubungan sempurna negatif.
Intinya, koefisien korelasi dinyatakan dalam nilai yang dapat mengukur signifikansi dan intensitas hubungan antara dua kelompok/orang. Dengan demikian, didapatkan pola dan kekuatan hubungan antara dua variabel tersebut.
Sementara itu, untuk menentukan manakah tingkat hubungan antar variabel yang dimiliki bisa dengan menggunakan rumus. Perhitungan metode koefisien korelasi juga sangat banyak, tapi salah satu yang sangat umum digunakan yaitu korelasi pearson karena tidak perlu modifikasi data sama sekali.
Itulah pengertian akomodasi dan koefisien korelasi secara singkat agar lebih mudah dimengerti. Semoga bisa Anda pahami dengan baik dan dipraktikkan dalam sehari-hari.